Varian COVID JN.1 Bangladesh

Subvarian Baru JN.1 COVID-19 Terdeteksi di Bangladesh
Bangladesh, negara Asia Selatan, melaporkan penemuan subvarian baru COVID-19 yang pertama kali terdeteksi di negara tersebut. Otoritas kesehatan setempat mengungkapkan bahwa subvarian tersebut diberi nama JN.1, merupakan strain omicron yang disebut sebagai “varian menarik” oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Direktur Institut Epidemiologi, Pengendalian Penyakit, dan Penelitian pemerintah, Dr. Tahmina Shireen, mengonfirmasi bahwa JN.1 berhasil terdeteksi dalam uji sampel lima orang. Strain ini berhasil diidentifikasi setelah pengujian sampel pasien COVID-19 di wilayah ibukota Dhaka maupun di luar wilayah tersebut.

Dr. Tahmina Shireen juga menambahkan bahwa potensi peningkatan infeksi varian ini dapat terjadi seiring penyebaran COVID-19 yang lebih luas selama musim dingin. Meskipun demikian, beliau menekankan bahwa varian ini tidak dianggap sebagai varian yang fatal.

Menanggapi temuan ini, WHO sebelumnya telah mengonfirmasi keberadaan subvarian baru ini pada bulan Desember lalu. Organisasi tersebut menambahkan bahwa meskipun subvarian ini dapat menyebar dengan cepat, namun tidak memiliki dampak parah.

Pada hari Kamis, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan melaporkan adanya 18 kasus baru COVID-19 di Bangladesh. Sejak kasus pertama COVID-19 dikonfirmasi di negara ini pada Maret 2020, hampir 30.000 orang telah kehilangan nyawa, dan lebih dari dua juta orang dari total populasi 170 juta penduduk terinfeksi virus korona.

Menghadapi situasi ini, otoritas kesehatan Bangladesh telah mengumumkan rencana untuk memulai kampanye vaksinasi COVID-19. Sebanyak 25 juta dosis vaksin akan diberikan selama tahun 2024 dan 2025 melalui kampanye tersebut, termasuk pemberian dosis keempat untuk populasi yang berisiko tinggi, sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan Bangladesh.

You might also like
Tags:

More Similar Posts

Menu