Warga Malaysia Terjebak dalam Kekhawatiran “Panic Buying” Akibat Kelangkaan Air

Setidaknya satu juta penduduk di Penang dan Kedah, Malaysia dilaporkan terlibat dalam aksi ‘panic buying’ yang melibatkan membeli dalam jumlah besar air mineral setelah suplai air keran mengalami kekeringan pekan lalu.

Warga dengan cepat mendatangi pusat perbelanjaan dan menghabiskan persediaan air minum kemasan botol yang ada di rak toko. Video pembeli yang saling berebut air tersebar melalui media sosial.

Pasokan air kemudian pulih dalam waktu kurang dari 24 jam. Namun, banyak penjual makanan memutuskan untuk tidak membuka warung mereka karena tidak dapat mempersiapkan makanan tanpa pasokan air yang telah habis pada hari sebelumnya.

Aksi panic buying ini terjadi setelah terjadi kesalahan sistem sepanjang Sungai Muda yang menyebabkan penurunan tingkat air.

Dengan tidak adanya aliran dari sungai tersebut, beberapa bendungan tidak dapat memenuhi kebutuhan air penduduk karena volume air yang sedikit. Sebagai contoh, Bendungan Ayer Itam hanya terisi 39,8 persen, Bendungan Teluk Bahang 46,2 persen, dan Bendungan Mengkuang yang biasanya terisi 90 persen hanya 88,2 persen.

Kepala Menteri Penang, Chow Kon Yeow, kemudian mengimbau penduduk Penang untuk menggunakan air secara hemat. Dia juga menyatakan bahwa pasokan air di Bendungan Ayer Item hanya cukup untuk bertahan selama 120 hari ke depan.

Sementara itu, Presiden Water Watch Penang, Chan Ngai Weng, menganggap kondisi ini sebagai tanda bahaya bagi penduduk.

“Penggunaan air per kapita harian di Penang meningkat menjadi lebih dari 300 liter tahun lalu, yang merupakan angka tertinggi di negara ini. Tarif air harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air,” kata Chan seperti yang dilaporkan oleh The Star.

Chan juga mengkritik masalah sensor yang menyebabkan pintu gerbang bendungan di Sungai Muda terbuka. Dia berpendapat bahwa seharusnya ada peringatan otomatis ketika sensor mengalami kesalahan.

“Pihak berwenang harus memeriksa apakah peringatan telah dimatikan atau jika ada perintah yang salah atau mungkin ada virus dalam program tersebut,” ungkapnya.

Selanjutnya, Chan menyatakan bahwa seharusnya ada peringatan umum yang dikirim ke semua tingkat otoritas di Penang dan Kedah ketika permukaan air Sungai Muda turun di bawah tingkat tertentu.

You might also like

More Similar Posts

Menu