Stok Beras 2,7 Juta Ton

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa pasokan beras dalam negeri hingga akhir tahun masih cukup aman, meskipun terdapat fenomena El Nino yang menyebabkan suhu panas dan kekeringan ekstrem di musim kemarau tahun ini.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pertengahan Juli 2023, sekitar 63% zona musim telah memasuki musim kemarau. Pemantauan selama 10 hari terakhir Juli 2023 menunjukkan bahwa indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) mencapai nilai positif 1,14, yang menandakan intensitas El Nino terus meningkat sejak awal Juli.

Mentan mengklaim bahwa Indonesia akan memiliki surplus stok beras pada bulan September mendatang. Ini menarik perhatian karena sebelumnya BMKG memperkirakan puncak El Nino di Indonesia terjadi pada bulan Agustus-September 2023.

Pernyataan ini disampaikan setelah Mentan menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, yang juga dihadiri oleh beberapa menteri dan kepala badan terkait, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.

Syahrul menjelaskan bahwa klaim tersebut didasarkan pada data neraca beras yang dipegang hingga bulan Desember, yang menunjukkan pasokan beras dalam negeri masih mencukupi. Dia menyatakan bahwa hingga bulan September, Indonesia masih memiliki kelebihan stok beras sebesar 2,7 juta ton. Artinya, produksi dari sekitar 800 ribu hektare lahan yang dipanen setiap bulan akan mencukupi kebutuhan nasional sekitar 2 jutaan ton.

Oleh karena itu, Syahrul menyatakan bahwa tidak perlu khawatir tentang El Nino. Bahkan, saat musim tanam padi di bulan November – Desember, biasanya terjadi kekurangan pasokan atau kekurangan stok. Namun, menurutnya, saat ini pemerintah telah mengambil langkah-langkah antisipasi.

Namun, Syahrul juga mengakui bahwa El Nino akan tetap berdampak pada pertanaman padi di Indonesia. Diperkirakan dampak produksi yang terdampak oleh El Nino akan berada di kisaran 300 ribu hingga 1,2 juta ton.

“Menghadapi El Nino, Presiden telah memerintahkan persiapan untuk menghadapi kemungkinan terburuk akibat El Nino, seperti kekeringan yang menyebabkan keterbatasan air dan panas yang dapat menurunkan produktivitas. Oleh karena itu, kita akan menyiapkan sekitar 500 ribu hektare lahan untuk mengantisipasi El Nino,” kata Syahrul.

“Meskipun demikian, kita tetap yakin bahwa dengan persiapan yang baik dari seluruh bupati dan gubernur, kita dapat mengatasi dampak El Nino ini,” tambahnya.

You might also like
Tags:

More Similar Posts

Menu